Sabtu, 19 September 2015

Periodization Theory And Methodology Of Training (Resensi)



Periodization Theory And Methodology Of Training
Tudor O. Bompa
Mempelajari cara untuk melatih untukmendapatkan hasil maksimal dengan Periodisasi: Teori dan Metodologi kepelatihan. Dipandu oleh Tudor O. Bompa, pelopor pelatihan periodisasi, dan memimpin peneliti periodisasi G. Gregory Haff, dalam buku ini kita akan belajar bagaimana untuk memvariasikan intensitas dan volume latihan untuk mengoptimalkan kemampuan tubuh untuk memulihkan dan membangun kembali, mengakibatkan kinerja yang lebih baik dengan risiko cedera yang lebih sedikit.
Periodisasi: Teori dan Metodologi Pelatihan telah menjadi salah satu sumber daya utama pada periodisasi bagi para ilmuwan olahraga, pelatih, dan atlet di seluruh dunia. Sejak diperkenalkannya terobosan teori ini oleh Tudor O. Bompa pada tahun 1963, periodisasi telah menjadi dasar pelatihan setiap atlet yang serius ini. Sekarang dalam edisi kelima, teks klasik Bompa menggabungkan konsep pusat untuk periodisasi dan teori pelatihan dengan kemajuan kontemporer dalam ilmu olahraga, fisiologi, dan pembinaan.
Tidak ada teks lain membahas perencanaan dan periodisasi secara rinci dan spesifik, contoh-contoh praktisdari berbagai olahraga. Dengan buku ini kita dapat mempelajari prinsip-prinsip, tujuan, dan komponen dari program pelatihan jangka panjang yang sukses dan bagaimana merencanakan program yang tepat untuk mencapai tujuan latihan. Periodisasi juga mengandung strategi yang telah terbukti untuk mengoptimalkan dan pelatihan untuk kemampuan motorik yang lebih baik, kapasitas kerja, efektivitas keterampilan, dan kemampuan beradaptasi psikologis.
Edisi kelima teks definitif ini menyajikan perbaikan terbaru untuk teori periodisasi:

  • ·         Penelitian baru pada istirahat dan pemulihan, khususnya penanggulangan digunakan dalam memfasilitasi pemulihan ditambah saran praktis untuk diterapkan

  • ·   Bagaimana penggunaan pelatihan berurutan dan efek pelatihan dapat menghasilkan kinerja yang optimal dikompetisi utama
  • ·         Sebuah diskusi yang komprehensif, didasarkan pada data ilmiah, pada penerapan berbagai metode memuncak untuk memastikan kinerja yang optimal untuk kompetisi
  • ·         Informasi baru tentang bagaimana konsep-konsep seperti terkonjugasi sequencing dan struktur microcycle dijumlahkan dapat memaksimalkan keuntungan kekuatan dan pelatihan langsung
  • ·         Informasi diperluas pada pengembangan karakteristik kinerja olahraga, termasuk pelatihan kecepatan dan daya tahan olahraga-spesifik
Ringkasan bab akan membantu anda meninjau dan referensi konsep utama seluruh teks. Rencana dan dokumen masing-masing program pelatihan dengan mudah menggunakan grafik rencan apelatihan tahunan dan empat tahun duplikasi-siap dimasukkan dalam lampiran
Ketika datang untuk merancang program pelatihan yang optimal, keahlian Tudor Bompa adalah tak tertandingi. Edisi kelimaPeriodisasi: Teori dan Metodologi Pelatihan menyajikan perbaikan terbaru untuk teori periodisasi Bompa untuk membantu anda membuat programp elatihan yang meningkatkan keterampilan olahraga dan memastikan kinerja puncak

Rabu, 16 September 2015

Analisis Kebutuhan Fisik Renang Gaya Bebas

 Gaya Bebas
1)      Menganalisis Renang Gaya Bebas (Crawl Stroke)
a)      Posisi Badan
Posisi badan saat berenang gaya bebas harus mendatar atau disebut dengan streamline, dan telungkup dengan sikap tubuh rata. Posisi kepala, punggung, tungkai, harus sedatar mungkin dengan permukaan air dan badan dalam keadaan rileks.

b)     Gerakan Kaki
Kedua kaki lurus tetapi rileks, punggung telapak kaki ditegangkan hingga lurus kebelakang. Gerakan pukulan dilakukan kebawah di mulai dari pangkal paha, di lanjutkan tungkai bawah, dan di akhiri dengan lecutan pergelangan kaki. Kedua lutut dan pergelangan kaki dalam keadaan tetap rileks akan menambah keefektifan pukulan di air.

1)      Otot yang terlibat pada daerah samping dan gluteus
a)      M.Gluteus Maximus
b)      M.Biceps Femoris, Caput Longum
c)      M.Rectus Femoris
d)     M.Vastus Lateralis


2)      Otot yang terlibat pada daerah femoris anterior
a)      M.Rectus Femoris
b)      M.Vastus Lateralis
c)      M.Sartorius
d)     M.Vastus Medialis
3)      Otot yang terlibat pada daerah tibialis anterior
a)      M.Tibialis Anterior
b)      M.Extensorhallucis Longus
c)      M. Extensor Digitorum Longus


4)      Otot yang terlibat pada daerah tibialis
a)      M.Soleus
b)      M.Gastrocnemius
5)      Otot yang terlibat pada daerah tibialis posterior
a)      M. Gastrocnemius, Caput Mediale
b)      M. Gastrocnemius, Caput Laterale
c)      M. Soleus


6)      Otot yang terlibat pada daerah cruris dan pedis
a)      M. Extensor digitorumlongus
b)      M. Extensor hallucis Longus
c)      Gerakan Tangan
Gerakan lengan dalam renang gaya bebas, yaitu saat lengan masuk ke air, ujung jari tangan masuk terlebih dahulu, di lanjutkan pergelangan tangan dan lengan atas. Posisi tangan masuk kedalam air adalah di depan bahu, siku dibengkokkan kedepan dan kebawah.
otot pada bagian lengan
a)      M. Stemocloidomastoideus
b)      Clavicula
c)      M. Deltoideus
d)     M. Pectorarils Major
e)      M. Serratus anterior
f)       M. Triceps brachii, caput longum
g)      M. Triceps brachii, caput laterale
h)      M. Latissimusdorsi
i)        M. Biceps brachii
j)        M. Brachialis
k)      M. Extensor digitorum
l)        M. Extensor carpi radialisbrevis
m)    M. flexor carpi radialis



Otot yang terlibat pada daerah antebrachii

a)      M. brachioradialis
b)      M. flexor carpi ulnaris
c)      M. extensor carpi ulnaris
d)     Mm. extensores digitorum et digiti minimi
e)      M. extensor carpi radialis brevis


a)      M. brachioradialis
b)      M. flexor carpi ulnaris
c)      M. Palmaris longus
d)     M. Flexor carpi radialis
e)      M. flexor digitorumsuperficialis



d)     Gerakan Mengambil Nafas
Pengambilan nafas renang gaya bebas yaitu dengan memalingkan/memiringkan kepala kesamping kanan atau kiri tetapi dengan letak telinga tetap menempel di air. Misalkan seseorang mengambil nafas kearah kanan maka telinga kiri tetap menmpel di permukaan air.

Otot yang terlibat pada daerah mm colli 
a)      M. trapezius
b)      M. stermocleidomastoideus

Kebutuhan fisik renang gaya bebas
1.      Kecepatan
Secara umum pada olahraga yang terukur dengan waktu atau mencari perolehan waktu tercepat, komponen fisik yang harus dilatih adalah kecepatan. Kecepatan adalah kemampuan melakukan gerakan dalam periode waktu yang pendek. (Kent:1994). Bompa (1994) menjelaskan tentang factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan seperti keturunan, waktu reaksi, kemampuan mengatasitahanan/beban, kemampuan teknik, konsentrasi, power, dan elastisitas otot.

2.      Kekuatan daya ledak (Eksplosif Power)
Kekuatan daya ledak adalah kemampuan suatu atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan utuh (Suharno:1993).Pada bagian kaki, butuh dilatih dengan kekuatan daya ledak, karena sebelum melakukan gerakan dasar, seorang perenang harus melompat atau meluncur dari balok start sehingga diperlukan daya ledak otot yang besar agar mendapatkan tolakan yang kuat dengan kecepatan tinggi.

3.      Daya Tahan
Suharno (1974) menjelaskan bahwa daya tahan adalah kemampuan organ atlet untuk melawan kelelahan yang timbul saat melakukan aktivitas olahraga dalam waktu yang lama. Perenang juga dapat dilatih dengan kekuatan daya tahan, karena gerakan kaki yang harus ditegangkan dan diayunkan dalam waktu lama membutuhkan daya tahan otot kaki yang baik, selain itu bagian tangan juga haru smengayuh dalam waktu lama, sehingga kekuatan daya tahan atlet renang harus dilatih.

4.      Koordinsi

Koordinasi adalah kerja sama yang selaras antara sekelompok otot selama melakukan gerak dengan indikasi keterampilan yang selaras. Koordinasi juga sangat dibutuhkan dalam cabang olahraga renang, karena seorang atlet renang harus memiliki koordinasi yang baik agar tercipta suatu gerakan yang efisien dan selaras. Selain itu, koordinasi yang baik akan menyempurnakan gabungan antara kecepatan, kekuatan dan daya tahan dalam gerakan renang.