ANALISIS
KEBUTUHAN FISIK PENCAK SILAT
Makalah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Kepelatihan Kondisi Fisik Lanjutan
oleh:
Issomudin rovi
irianto 140631605172
Jimly assiddiqy 140631603838
Kharisma rengga antoni 140631603135
M. Risky kusuma diharja 140631602663
M. Hanafie suprayogi 140631604035
M. Amirul. M 140631604064
Nouis ilham . F 140631604099
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
KEOLAHRAGAAN
JURUSAN
PENDIDIKAN KEPELATIHAN KEOLAHRAGAAN
MARET
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah. Amin Yaa Robbal’Alamiin.
Malang, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dan Macam-macam Teknik Dasar Dalam Pencak Silat
2.2 Analisis Kebutuhan Fisik Cabang
Olahraga Pencak Silat
2.3 Evaluasi Kondisi Fisik Pencak
Silat
BAB III. PENUTUP
3.1Kesimpulan ......................................................................................................... 13
DAFTAR RUJUKAN......................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara
seseorang mempertahankan/membela diri. Seni bela diri telah lama ada dan
berkembang dari masa ke masa. Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk
selalu melindungi diri dan hidupnya, sehingga munculah seni bela diri tersebut
dan semakin lama semakain berkembang salah satunya adalah pencak silat. Pencak
silat ialah seni beladiri yang berasal dari Indonesia. Pencak silat merupakan
gerakan untuk membela diri yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi alam
sekitar. Pencak silat sebagai bela diri mempunyai ciri-ciri umum, yakni mempergunakan
seluruh bagian tubuh dan anggota badan untuk membela diri. Dan ujung jari tangan
dan kaki sampai kepala dan bahkan rambut dapat digunakan sebagai alat membela
diri. Membela diri dapat dilakukan dengan tangan kosong atau menggunakan
senjata.
Teknik dalam pencak silat ada empat macam yaitu, pukulan, tendangan,
jatuhan dan bantingan. Untuk melakukan keempat teknik dasar tersebut dibutuhkan
beberapa komponen kondisi fisik antara lain: daya tahan, kekuatan, kelincahan,
kecepatan dan koordinasi. Dari analisis kondisi fisik tersebut kemudian, dapat
diberikan evaluasi antara lain untuk dapat mengetahi kelebihan dan kekurangan
kondisi fisik seorang atlet dalam melakukan teknik-teknik dasar pencak silat.
1.2 Rumusan masalah
1.
Apa pengertian pencak silat dan macam-macam
teknik dasar dalam pencak silat?
2.
Bagaimana menganalisis kebutuhan fisisk dalam
cabang olahraga pencak silat?
3.
Bagaimana cara evauasi kebutuhan kondisi fisik
cabang olahraga pencak silat?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Macam-macam Teknik
Dasar Dalam Pencak Silat
Seni bela diri merupakan satu kesenian yang
timbul sebagai satu cara seseorang mempertahankan / membela diri. Seni bela
diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Pada dasarnya, manusia
mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya. Dalam tumbuh atau
berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan fisiknya, kapan pun dan di
manapun. Hal inilah yang akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu.
Bela diri memiliki macam-macam
jenisnya, antara lain pencak silat, karate, taekwondo, judo, dll. Dalam paper
ini penulis membahas mengenai analisis kebutuhan fisik pencak silat, cara
mengevaluasi proses dan hasil gerakan-gerakan dalam pencak silat dan membuat
rekomendasi model latihan untuk melatih kemampuan fisik pencak silat.
Pencak silat merupakan gerakan untuk
membela diri yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi alam sekitar. Pencak
silat sebagai bela diri mempunyai ciri-ciri umum, yakni mempergunakan seluruh
bagian tubuh dan anggota badan untuk membela diri. Dan ujung jari tangan dan
kaki sampai kepala dan bahkan rambut dapat digunakan sebagai alat membela diri.
Membela diri dapat dilakukan dengan tangan kosong atau menggunakan senjata.
Teknik serangan dalam pencak silat
adalah suatu upaya pembelaan diri dengan menggunakan lengan, tangan, dan
tungkai yang diarahkan pada sasaran tertentu pada anggota tubuh lawan. Jenis
serangan dapat disesuaikan dengan alat yang digunakan untuk melakukan serangan.
Serangan dengan lengan atau tangan dinamakan pukulan, sedangkan serangan dengan
tungkai disebut tendangan. Selain pukuIan dan tendangan, ada pula serangan yang
menggunakan bagian dari lengan dan kaki, yaitu sikuan, lututan, sapuan, kaitan,
guntingan, dan bantingan. Berikut pengertian teknik-teknik dalam pencak silat :
Ø
Pukulan merupakan usaha pembelaan yang dilakukan
dengan menggunakan lengan atau kaki untuk mengenai badan lawan.
Ø
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan
yang mempergunakan untuk jarak jangkau jauh dan sedang mempergunakan tungkai
sebagai komponen penyerang.
Ø
Jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada
jarak jangkau jauh dan sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau
kaki untuk menjatuhkan lawan.
Ø
Bantingan adalah teknik dan taktik serangan
jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu
komponen tubuh lawan untuk selanjutnya, melalui proses mendorong atau menarik, di
hempaskan dilihat dari titik tumpu
penyangganya.
2. Analisis Kebutuhan Fisik Cabang Olahraga
Pencak Silat
Kondisi fisik dapat diartikan
sebagai kualitas tubuh seseorang. Kualitas yang dimaksud adalah berupa
kesanggupan dalam menjalankan tugas-tugas fisik yang dilakukannya. Kondisi
fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat
dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa
di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus
dikembangkan.
Dalam Olahraga pencak silat, komponen
kondisi fisik yang perlu ditingkatkan terdiri atas kekuatan, kecepatan,
kelincahan, kelentukan, daya tahan, daya ledak otot, koordinasi, keseimbangan,
daya lentur, dan reaksi. “Bahwa faktor penentu pencapaian prestasi maksimal,
ada dua faktor yaitu faktor indogen (atlet) dan faktor eksogen. Salah satu
faktor indogen yang sangat penting adalah kondisi fisik (Suharsono 1988:2-3).”
Macam teknik dalam pencak silat :
1. Pukulan
Dalam olahraga pencak silat,
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik
serangan yang dilakukan dengan mempergunakan tangan kosong sebagai komponennya.
Pada prinsipnya segala teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat (dalam
bentuk apapun) boleh dipergunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan
yang disahkan untuk diserang dalam upaya memperoleh angka.
Teknik pukulan
Analisis kebutuhan
fisik
Pada saat proses melakukan pukulan dapat dianalisis beberapa kebutuhan
fisik, seperti pada saat proses melakukan awalan pukulan dibutuhkan koordinasi
mata dan tangan untuk menentukan sasaran, lalu pada saat impact dibutuhkan
power agar pukulan yang dilancarkan mutlak dihitung dan mendapat poin.
2. Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan
taktik serangan yang dipergunakan untuk jarak jangkau jauh dan sedang dengan
mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerangan. Dalam olahraga pencak
silat, teknik tendangan yang masuk ke sasaran mendapat nilai 2.
Analisis
kebutuhan fisik
Teknik tendangan
Seperti pada halnya pada teknik pukulan, pada teknik tendangan juga
memerlukan power dan koordinasi, demi mendapat poin teknik tendangan juga harus
cepat dan bertenaga, sasaran juga harus tepat pada sasarannya. Teknik tendangan
membutuhkan tingkat koordinasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pukulan,
karena jarak serang kaki yang lebih jauh dari pada jarak serang tangan.
3. Jatuhan
Jatuhan adalah teknik dan taktik
serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang yang dilaksanakan dengan
menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan. Teknik jatuhan ini dalam
pencak silat lazim disebut dengan teknik sapuan.
Teknik sapuan
Analisis
kebutuhan fisik
Pada saat melakukan jatuhan atau
sapuan, dibutuhkan beberapa komponen kondisi fisik seperti kecepatan,
koordinasi, power dan kelentukan. Kecepatan dibutuhkan saat menentukan timming
untuk melakukan sapuan, selanjutnya koordinasi dibutuhkan untuk menentukan
sasaran yang akan disapu, lalu power digunakan saat kaki diayunkan ke arah
sasaran dan pada proses perkenaan kelentukan digunakan agar kaki yang digunakan
dapat terbuka selebar mungkin dan menghasilkan suatu teknik sapuan yang baik.
4. Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik
dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan terlebih
dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya melalui
proses mendorong atau menarik, lalu dihempaskan.
Teknik bantingan
Analisis
kebutuhan fisik
Teknik bantingan dibagai menjadi
beberapa bagian proses, yaitu proses tangkapan, angkatan dan proses
menjatuhkan/membanting. Pada saat melakukan tangkapan pesilat membutuhkan
koordinasi agar dapat menangkap kaki lawan dengan baik, lalu pada proses angkatan
dibutuhkan kekuatan untuk menggeser atau mengangkat tubuh lawan, dan pada
proses menjatuhkan/membanting dibutuhkan kelentukan tubuh yang baik agar hasil
dari teknik bantingan sempurna dan mendapatkan poin.
Berikut merupakan analisis kondisi
fisik dalam pencak silat :
1. Daya Tahan
Daya tahan dapat diartikan dengan
kemampuan mengatasi kelelahan. Kelelahan yang dimaksud adalah kelelahan dalam
aktivitas olahraga. Daya tahan juga
dapat diartikan kemampuan organisme (koordinasi
dalam tubuh) tubuh untuk mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh pembebanan
latihan ataupun aktivitas fisik yang berlangsung cukup lama.
Dalam olahraga pencak silat
prestasi, daya tahan cardiorespiratory
sangat mendominasi, hal ini disebabkan dalam sebuah pertandingan seorang atlet pecak
silat harus bertanding selama dua menit waktu bersih, jadi selama itu atlet
terus bergerak dan melakukan berbagai macam teknik untuk mendapatkan poin.
2. Kekuatan
Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan
dalam mempergunakan otot-otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (M. Sajoto,
1995:8). Kekuatan adalah kemampuan untuk membangkitkan ketegangan otot terhadap
suatu keadaan (Garuda Mas, 2000 : 90). Kekuatan memegang peranan yang penting,
karena kekuatan adalah daya penggerak setiap aktivitas dan merupakan
persyaratan untuk meningkatkan prestasi. Dalam pencak silat, kekuatan merupakan
salah satu faktor yang menentukan kemampuan bertanding atlet . Karena dengan
kekuatan seorang atlet akan dapat melakukan teknik-teknik dengan baik sehingga
dapat mengumpulkan poin dengan mudah.
3. Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
(M.Sajoto, 1995:8). Oleh karena itu seseorang yang mempunyai kecepatan tinggi
dapat melakukan suatu gerakan yang singkat atau dalam waktu yang pendek setelah
menerima rangsang. Kecepatan disini dapat didefinisikan sebagai laju gerak
berlaku untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh. Faktor yang
mempengaruhi kecepatan, antara lain adalah : kelentukan, tipe tubuh, usia,
jenis kelamin (Dangsina Moeloek, 1984 : 7-8).
4. Daya Ledak
Daya otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan
maksimum yang dikerjakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (M. Sajoto,
1995:8). Daya otot dipengaruhi oleh kekuatan otot, kecepatan kontraksi otot
sehingga semua faktor yang mempengaruhi kedua hal-hal tersebut akan
mempengaruhi daya otot. Jadi daya otot adalah kualitas yang memungkinkan otot
atau sekelompok otot untuk melakukan kerja fisik secara tiba-tiba. Dalam
pertandingan silat diperlukan gerakan yang dilakukan secara tiba-tiba misalnya
gerakan yang dilakukan pada saat lawan lengah dan pertahannya terbuka.
5. Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area
tertentu, seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam
kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik
(M. Sajoto, 1995:9). Sedangkan menurut Dangsina Moeloek (1984 : 8) menggunakan
istilah ketangkasan. Ketangkasan adalah kemampuan merubah secara tepat arah
tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan. Kelincahan seseorang
dipengaruhi oleh usia, tipe tubuh, jenis kelamin, berat badan, kelentukan
(Dangsina Moeloek, 1984 : 9). Kelincahan dibutuhkan dalam pencak silat saat
atlet gagal melakukan serangan namun tidak kehilangan keseimbangan dan mengubah
arah serangannya yang gagal. Kelincahan juga berfungsi untuk menghindari
serangan lawan.
6. Kelentukan
Daya lentur adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri
untuk segala aktivitas dengan pengukuran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat
mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas persendian pada seluruh permukaan
tubuh (M. Sajoto, 1995:9). Kelentukan menyatakan kemungkinan gerak maksimal
yang dapat dilakukan oleh suatu persendian. Jadi meliputi hubungan antara tubuh
persendian umumnya tiap persendian mempunyai kemungkinan gerak tertentu sebagai
akibat struktur anatominya. Gerak yang paling penting dalam kehidupan
sehari-hari adalah fleksi batang tubuh tetapi kelentukan yang baik pada tempat
tersebut belum tentu di tempat lain pula demikian (Dangsina Moeloek, 1984 : 9).
Dengan demikian kelentukan berarti bahwa tubuh dapat melakukan gerakan secara
bebas. Tubuh yang baik harus memiliki kelentukan yang baik pula. Hal ini dapat
dicapai dengan latihan jasmani terutama untuk penguluran dan kelentukan. Faktor
yang mempengaruhi kelentukan adalah usia dan aktifitas fisik pada usia lanjut
kelentukan berkurang akibat menurunnya aktifitas otot sebagai akibat berkurang
latihan (aktifitas fisik). Pencak silat sangat membutuhkan kelentukan dengan
maksud agar pesilat dapat melakkan serangan yang mengandalkan kelantukan
seperti serkel bawah, sapuan dll.
7. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan
organ-organ syaraf otot (M. Sajoto, 1995:9). Keseimbangan adalah kemampuan
mempertahankan sikap tubuh yang pada saat melakukan gerakan tergantung pada
kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semisis kuralis
pada telinga dan reseptor pada otot. Diperlukan tidak hanya pada olah raga
tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari (Dangsina Moeloek, 1984 : 10).
Keseimbangan ini penting dalam kehidupan maupun olah raga untuk itu penting dimana
tanpa keseimbangan orang tidak dapat melakukan aktivitas dengan baik. Seorang
pesilat harus memiliki keseimbangan yang baik, karena dengan keseimbangan yang
baik pesilat dapat menjaga keseimbangannya saat melakukan serangan, khususnya
saat menggunakan serangan yang mengandalkan keseimbangan yang besar seperti
tendangan.
3. Evaluasi Kondisi Fisik
Pencak Silat
Ø Teknik pukulan
Dalam teknik pukulan, diperlukan power dan ketepatan serta
koordinasi yang baik.
Tes power lengan untuk
pukulan sebagai berikut :
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan daya ledak
otot lengan calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat : 1. Bola Medicine 1 Kg/Bola basket.
2. Meteran.
Petugas
: 1. Pengukur Jarak.
2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan : Calon atlet duduk sejajar tembok dengan
sikap kaki rileks dan punggung menempel pada dinding. Bola medicine dipegang
dengan dua tangan berada di depan dada atlet, Kemudian melontarkan bola
sejauh-jauhnya.
Penilaian : Skor diperoleh dengan catatan jarak yang
terjauh saat bola jatuh pertama kali dengan sauan cm, setiap calon diberi
kesempatan 3 kali dan diambil jarak yang terbaik.
Ø Teknik tendangan dan jatuhan
Sama seperti teknik pukulan, tendangan juga memerlukan power dan
ketepatan dalam pelaksanaanya
Berikut merupakan tes power otot tungkai bawah :
Tes Kemampuan Power Tungkai (Loncat jauh tanpa awalan)
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak otot tungkai
calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat :
1. Lintasan/matras.
2. Meteran.
Petugas
: 1. Pengukur Jarak.
2.
Pencatat Skor.
Pelaksanaan :
Calon atlet berdiri dengan kedua kaki dibelakang garis, kemudian melakukan
lompatan sejauh-jauhnya tanpa awalan.
Penilaian : Skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat
kedua kaki mendarat yang terakhir, dengan satuan cm, setiap calon diberi
kesempatan 3 kali.
Ø Teknik bantingan
Teknik bantingan memerlukan koordinasi antara kekuatan otot lengan,
otot perut dan otot tungkai bawah, berikut merupakan tes untuk mengukur
kekuatan bantingan :
Tes Kemampuan Kekuatan otot perut (Sit Up)
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan kekuatan otot perut calon atlet
Pencak silat.
Fasilitas dan Alat : 1. matras.
Petugas
: 1. Pengawas.
2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan :
Calon atlet pada sikap telentang dan membengkokkan lutut dengan menjepit
penggaris. Calon harus menenpelkan kedua tangannya dibelakang telinganya dan
melakukan sit-up dengan cara menyentuh siku ke lutut. Gerakan dilakukan selama
30 detik sebanyak-banyaknya.
Penilaian
: Skor diperoleh dengan banyaknya ulangan yng dilakukan oleh calon dan
apabila siku tidak menyentuh lutut maka tidak dihitung pengulangannya. setiap
calon diberi kesempatan 2 kali.
Ø Tes Kemampuan Kekuatan otot lengan (Push Up)
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan kekuatan otot lengan calon
atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat : 1.
matras.
Petugas : 1. Pengawas.
2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan :
Calon atlet pada sikap telengkup dan menempatkan telapak tangan di lantai di
bawah dada. Kemudian pada aba-aba ‘ya’ calon melakukan push up dengan
meluruskan lengan hingga lengan lurus dan seluruh tubuh tetap lurus. Gerakan
dilakukan selama 30 detik sebanyak-banyaknya.
Penilaian
: Skor diperoleh dengan banyaknya ulangan yng dilakukan oleh calon dan
apabila siku tidak lurus lagi maka tidak dihitung pengulangannya. setiap calon
diberi kesempatan 2 kali.
Ø Tes Kemampuan Otot lengan (pull up)
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan kekuatan otot lengan calon
atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat :
1. Palang tunggal
Petugas
: 1. Pengawas.
2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan :
Calon atlet pada sikap memegang palang tunggal dengan kedua tangan, posisi kaki
lurus. Kemudian pada aba-aba ‘ya’ calon melakukan pull up dengan menarik lengan
keatas hingga dagu berada diatas palang, kaki tetap lurus dan setelah itu badan
di turunkan, tubuh tetap lurus. Gerakan dilakukan selama 30 detik
sebanyak-banyaknya.
Penilaian
: Skor diperoleh dengan banyaknya ulangan yng dilakukan oleh calon dan
apabila siku tidak lurus lagi maka tidak dihitung pengulangannya.
Ø Tes Kemampuan Power Tungkai (Tiga kali lompat)
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak otot tungkai calon
atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat :
1. Lintasan/matras.
2.
Meteran.
Petugas : 1. Pengukur Jarak.
2.
Pencatat Skor.
Pelaksanaan :
Calon atlet berdiri dengan kedua kaki dibelakang garis, kemudian melakukan
lompatan sebanyak 3 kali pada satu kaki saja, pada saat hitungan ke tiga mendarat
dengan dua kaki. Dilanjutkan dengan kaki sebelahnya.
Tes Kemampuan kekuatan otot tungkai loncat tegak.Alat :
·
Papan berskala
·
Penghapus papan tulis
·
Serbuk kapur/magnesium sulfat
·
Alat tulis
Persiapan pelaksanaan :
Ø Papan berskala pada dinding setinggi raihan siswa/atlit yang diukur
Ø Sebelum melakukan loncatan , tangan ditaburi serbuk kapur
Ø Peserta berdiri di bawah papan skala dengan posisi menyamping
Ø Tangan yang akan difungsikan menempuh papan skala diangkat ke atas
tinggi
dan
ditempelkan pada papan skala hingga membekas dan dapat terbaca pada
papan skala tanda ini adalah titik A
Gerakan :
a.
Lakukan gerakan merendahkan
tubuh dengan menekuk kedua lutut.
b.
Lakukan loncatan ke atas
setinggi-tingginya dan pada saat puncak lompata tepuk atau tempelkan tangan
pada papan skala, tanda yang membekas pada papan skala adalah titik. Selisih
antara titik B dan titik A adalah prestasi lompatan.
Untuk melihat hasil kekuatan
daya ledak otot tungkai cocokan dengan tabel di bawah ini:
Tabel Norma loncat tegak untuk laki-laki dan perempuan:
Hasil Tes
|
Nilai
|
>89
|
10
|
85-88
|
9
|
81-85
|
8
|
76-80
|
7
|
71-75
|
6
|
66-70
|
5
|
60-65
|
4
|
50-59
|
3
|
40-49
|
2
|
<40
|
1
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan fisik dalam pencak silat dapat dianalisis dengan cara
menganalisis teknik dasar dalam pencak silat terlebih dahulu, lalu setelahnya
dapat ditentukan kebutuhan fisik dalam pencak silat.
Daftar Rujukan
Nala,
Nugraha. (1998). Dasar-Dasar Melatih. Universitas Negeri Jakarta.
Soekarman. 1987. Dasar Olahraga untuk Pembina,
Pelatih dan Atlet. Jakarta: Inti Idayu Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar